
Kurikulum Satuan Pendidikan 2025: Apa yang Baru?
Sebelum membahas pertanyaan di atas, maka terlebih dahulu kita harus memahami dasar hukum penerapan kurikulum satuan pendidikan yakni Permendikdasmen No. 13 tahun 2025 tentang Perubahan atas Permendikbud Ristek No. 12 tahun 2024 tentang Kurikulum Pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah.
Sehubungan hal di atas, Kepala Badan standar, Kurikulum, dan Asesmen (BSKAP), Toni Toharuddin menegaskan bahwa, “Permendikdasmen terbaru ini tidak mengubah isi pokok kurikulum yang sudah ada, melainkan memperkuat arah kebijakan melalui penyesuaian administratif” (https://kurikulum.kemdikbud.go.id).
Lebih jauh ditegaskan bahwa, “untuk tahun ajaran 2025/2026, kurikulum merdeka dan kurikulum 2013 tetap diberlakukan sebab kedua kurikulum ini tetap berfokus pada fleksibilitas dalam proses pembelajaran serta pengembangan potensi peserta didik. Hal ini mengandung makna bahwa pemerintah tidak mengganti kurikulum satuan pendidikan, akan tetapi lebih kepada penyempurnaan sesuai dengan konteks dan kebutuhan murid, dan satuan pendidikan, dan daerah.
Sekalipun demikian, ada beberapa istilah baru yang perlu kita pahami sebagai pendidik yakni: (1) deep learning atau pembelajaran mendalam, (2) profil lulusan sebagai pengganti dari istilah projek penguatan profil pelajar pancasila atau P5, (3) struktur kurikulum satuan pendidikan, khususnya kokurikuler.
Pembelajaran mendalam dalam seluruh struktur pendidikan adalah strategi untuk memperoleh pengetahuan dalam hal: (1) respons terhadap perubahan global, (2) proses informasi yang baru, (3) teknologi baru, (4) pemaknaan pengetahuan yang baru dalam dunia yang kompleks (Norwegian Directorate for Education and Training, 2021 dalam Suyanto dkk: 2025).
Pembelajaran Mendalam berkaitan erat dengan teori belajar konstruktivisme yang menguatkan proses pembelajaran dan interaksi dengan orang lain (Abbott et al., 2009 dalam Suyanto dkk: 2025). Pembelajaran Mendalam terjadi ketika peserta didik ditantang dan dimotivasi dengan permasalahan dunia nyata yang menggunakan pengetahuan antardisiplin.
Kunci pembelajaran mendalam terletak pada kemampuan guru untuk menerapkan secara konsisten tiga prinsip utama pembelajaran mendalam yakni berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.
Guru juga harus memahami delapan profil profil lulusan (pengganti istilah P5) yakni: (1) keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, (2) kewargaan, (3) penalaran kritis, (4) kreativitas, (5) kolaborasi, (6) kemandirian, (7) kesehatan, dan (8) komunikasi. Dimensi profil lulusan ini merupakan kompetensi utuh yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik setelah menyelesaikan proses pembelajaran dan pendidikan.
Untuk mewujudkan delapan profil lulusan di atas, maka sekolah harus menyusun struktur kurikulum dengan baik yang memuat tiga aspek yakni: (1) kegiatan intrakurikuler, (2) kegiatan kokurikuler, dan (3) kegiatan ekstrakurikuler. Dari ketiga aspek tersebut, pengembangan kegiatan kokurikuler merupakan sesuatu yang baru dan perlu mendapatkan perhatian khusus.
Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
Umumnya Orang Tua Siswa Tidak Setuju Anaknya Bawa HP ke Sekolah
Berdasarkan hasil analisis data wawancara dengan orang tua calon siswa baru UPTD SMP Negeri 28 satap Salenrang menunjukkan bahwa, umumnya mereka tidak setuju kalau anaknya membawa han
"Resopa Natinulu, Malomo Naletei Pamase Dewata"
Resopa natinulu, malomo naletei pamase Dewata yang artinya "hanya kerja yang tekun sering menjadi titian Ilahi" (Hakim dalam Abdul Majid: 2005). Kalimat tersebut mengandung pesan atau m
AAJS Tingkat SMP Resmi Dimulai di SMPN 28 Satap Salenrang, Siswa Siap Hadapi Tantangan Terakhir
Maros, 5 Mei 2025.Pelaksanaan Asesmen Akhir Jenjang Sekolah (AAJS) tingkat SMP Tahun ajaran 2024/2025 secara resmi dimulai serentak di seluruh Kabupaten Maros pada hari Senin, 5 M
REFLEKSI PERINGATAN HARDINAS 2025
(Sambutan Kepala UPTD SMPN 28 Satap Salenrang sebagai Pembina Upacara Peringatan HARDIKNAS UPTD SDN dan SMPN 28 Satap Salenrang tahun 2025) Oleh: Abdul Majid Sebagai refleksi a
"Jejak KKN UINAM Angkatan 76: Langkah Kecil, Kolaborasi, Bersama Mencerdaskan Anak Bangsa!
Salenrang 9 Januari 2025, Mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar (UINAM) yang sedang melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan 76 Posko 8 De
BK: Profesi, bukan?
oleh: ABDUL MAJID Tulisan ini seakan “menggugat” kembali profesi konselor atau guru bimbingan dan konseling di sekolah sebagai wujud kecintaan saya sebagai guru BK selama 3
Tika: Profil Tokoh Minggu Ini
Firtriani Saltika, lahir di Maros, pada tanggal 01 Juli 2012. Tika panggilan akrabnya adalah anak ke-3 dari empat bersaudara dari pasangan ibunda Salmah dan ayahanda Muh. Rasyid.
PEMIMPIN PEMBELAJARAN DALAM PENGEMBANGAN SEKOLAH: REFLEKSI MODUL 3
Pada hari ke-11 Pembekalan Calon Fasilitator Pendidikan Guru Penggerak Kemdik Dasmen RI, Peserta diminta menyampaikan refleksi terhadap konsep pemimpin pembelajaran dalam pengemba
Kegiatan AAJS di SMPN 28 Satap Salenrang Resmi Dimulai
Salenrang, 9 Desember 2024 – SMPN 28 Satap Salenrang memulai pelaksanaan kegiatan Assesment Akhir Jenjang Sekolah (AAJS) pada tanggal 9 hingga 16 Desember 2024. Kegiatan ini diiku
Tergerak, Bergerak, dan Menggerakkan: Refleksi Kritis Nilai Guru Penggerak
Artikel ini ditulis sebagai tugas mandiri Pembekalan Calon Fasilitator Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 21 Kemristek Dikti. Semangat untuk mengapresiasi dan berpihak pada nilai-nilai